ANALISIS PENGARUH LAMA PENGGERUSAN TERHADAP RESISTIVITAS DAN KONSTANTA DIELEKTRIK PADA PASIR BESI YANG DISINTESIS DARI KABUPATEN BIMA
Authors
Fitrah Ningsih , Fitrianingsih Fitrianingsih , Lalu A. DidikDOI:
10.29303/ipr.v2i3.31Published:
2019-09-30Issue:
Vol. 2 No. 3 (2019)Articles
Downloads
How to Cite
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh lama pengerusan terhadap resistivitas dan konstanta dielektrik pada pasir besi yang disintesisi di Kabupaten Bima. Material magnetik dipisahkan dari pasir besi dengan menggunakan magnet permanen. Sampel pasir besi dicuci menggunakan aquades dan dikeringkan pada temperatur 200oC. Karakterisasi material pasir besi dilakukan dengan Atomic Absorption Spectrophometry (AAS), Electrical Konductivity Meter (EC), LC Meter dengan menggunakan konstanta dielektrik dan metode analisis regresi. Hasil karakterisasi menunjukaan bahwa pasir besi di Kabupaten Bima, pada nilai konstanta dielektrik diperoleh rata-rata kapasitansi pada sampel 1 jam nilai konstata dielektrik sebesar 0.862 x 105, 2 jam 0.911 x 105, 3 jam 1.088 x 105, 4 jam 1.185 x 105 dan 5 jam 1.432 x 105. Sedangkan Sampel pasir besi ini memiliki nilai resistivitas rata-rata sebesar 10,674 x 10-4. Dari hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel yang digers selama 5 jam mengalami peningkatan dan pemberian medan magnet yang semakin besar dapat meningkatkan nilai kapasitansi disebabkan karena pada ukuran material yang digerus selama 5 jam menjadikan ukuran material semakin kecil sehingga kandungan air didalam semakin berkurang sehingga menjadikan material tersebut banyak menyimpan muatan listrik dan Hasil perhitungan nilai resisitivitas pada penggerusan 1, 2, 3, 4 & 5 jam mengalami peningkatan hal ini disebabkan semakin lama penggerusan semakin kecil ukuran bulir pasir sehingga semakin banyak batas bulir yang dimiliki. Banyaknya batas bulir mengurangi jalan bebas rata-rata pembawa muatan sehingga akan memiliki resisitivitas yang semakin besar.References
Palkrisman dan Arif Budiman (2014). Pemetaan Persentase Kandungan Dan Nilai Suseptibilitas Mineral Magnetik Pasir Besi Pantai Sunur Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, Jurnal Fisika Unad, Vol. 3 No. 4, Hal. 242.
Wijaya Gitarani , Cahaya Putri Putu, dan Sungging Pintowantoro (2012). Sifat Dielektrik pada Proses Reduksi Pasir Besi Akibat Gelombang Mikro, Jurnal teknik pomits, Vol. 1 No. 1 Hal. 1.
Sukmana dan Yose Rizal Ramli (2008). Prospeksi endapan mangan di Kabupaten Bima Prvinsi Nusa Tenggara Barat, Proceeding Pemaparan Hasil-hasil Kegiatan Lapangan dan Non Lapangan.
Ardian Putra dan Pipi Deswita (2012). Penentuan Resistivitas Listrik Mortar Menggunakan Metode Probe Dua Elektroda. FMIPA Universitas Andalas, Unand Limau Manis, 25163, Padang. Jurnal Ilmu Fisika (Jif), Vol. 4 No. 2 Hal, 63.
Afdal dan lusi Niarti (2012). Karakterisasi Sifat Magnet Dan Kandungan Mineral Pasir Besi Sungai Batang Kuranji Padang Sumatera Barat, Jurnal Ilmu Fisika, Vol. 4, No.1, Hal. 24-25.
Baiq Rina dan Amalia Safitri (2018). Analisis Kandungan Mineral Tembaga (Cu) Yang Terdapat Pada Struktur Batu Tambang Dengan Metode Atomic Absorpstion Spectrofotometer (AAS). Jurnal Pendidikan Fisika”Lensa”, Vol.6 No. 2, Hal. 84.
Rahmi Dewi (2014). Karakterisasi Mikrostruktur Material Feroelektrik Ba0.8SR0.2Tio3 (BST) Dengan Variasi Suhu Annealing, Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Pekan Baru. Jurnal Fisika Indonesia, Vol. XVIII, No. 53, Hal. 71
Imam Suyanto dan Agung Setyo Utomo (2013). Analisis Data Resistivistis Dipole-Dipole Untuk Identifikasi Dan Perhitungan Sumber Daya Absuton Didaerah Kabungka, Pasarwajp, Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Prgram Studi Geofisika FMIPA UGM. Jurnal Fisika Indonesia, Vol. XVII No. 50 hal, 3.
Anugerah Frie Asarie (2018). Identifikasi Sebaran Bijih Besi Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis 2d Di Desa Laemanta Kecamatan Kasimbar, Vol. 17 No.1 Hal, 19.
Lalu A. Didik (2016 ). Pengaruh Pemberian Medan Magnet Terhadap Konstanta Dielektrik Material AgCrO2. Konstan, Vol. 2, No. 1 Hal. 1-4.
Eri Widianto, Kardiman, dan Najmudin Fauji (2018). KarakterisasiPasir Besi Alam Pantai Samudera Baru dan Pemanfaatannya sebagai Fillerpada Sistem Penyaring Elektromagnetik, Program StudiT eknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Singa perbangsa Karawang, Jurnal Riset Sains dan Teknologi, Volume 2 No. 1, Hal. 16.
Muh. Pauzan, takeshi kato, Satoshi Iwata, dan edi Suharyadi ( 2013). pengaruh ukran butir dan struktur kristal terhadap sifat kemagnetan pada nanopartikel magnetit (Fe3O4), jurnal presiding pertemuan ilmiah, XXVII HFI jateng & DIY, Solo, Hal, 24-25.
Rizalul Fikry, Moh.Toifur, Nuramalia A, Okimustava O, Irma Sukarelawan. (2017). Pengaruh Waktu Deposisi Pada Tebal Lapisan Struktur Mikro, Resistivitas Keping Lapisan Tipis Cu/Ni Hasil Deposisi Dengan Teknik Electroplating. Jurnal Material dan Energi Indonesia: Vol 7 No. 02, Hal, 51.
Siti Zulaikah, Nandang Mufti (2012). Uji Stabilitas Magnetik Minarel Magnetik pada Bottom Ash Paiton, Jurnal Foton Vol. 16 No 2 Hal, 337.
Author Biography
Fitrah Ningsih, Universitas Islam Negeri Mataram
License
Authors who publish with Indonesian Physical Review Journal, agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International Licence (CC BY SA-4.0). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, web sites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Indonesian Physical Review Journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).