ZONASI POTENSI RAWAN GERAKAN TANAH DI KECAMATAN WATES KABUPATEN BLITAR DENGAN METODE STORIE
DOI:
10.29303/ipr.v2i1.15Downloads
Abstract
Lokasi Kecamatan Wates terletak di Kabupaten Blitar bagian Selatan yang memiliki satuan morfologi perbukitan sedimen dengan bukit bergelombang dan kemiringan landai yaitu antara 10-30% yang membentuk punggung bukit tidak teratur.
Metode desk study merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data maupun informasi secara sekunder. Pada data sekunder dilakukan analisis tumpang susun (overlay) dengan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Hasil penelitian ini berupa peta rawan gerakan tanah, peta ini diperoleh dari overlay antara beberapa peta, yaitu peta geologi, peta curah hujan, peta topografi, peta kemiringan lereng, dan peta pengembangan lahan. Dari hasil overlay tersebut diperoleh proses penggabungan beberapa peta tematik dengan area yang sama dan menghamparkan satu dengan yang lain untuk membentuk satu layer peta baru yang memberikan informasi mengenai beberapa lereng, mulai dari lereng 15%-20%hingga lereng >40%, dengan curah hujan antara 1500-2000 mm/tahun hingga >2000 mm/tahun. Daerah tersebut di kelompokkan menjadi zona gerakan tanah rendah, sedang dan tinggi. Warna hasil overlay peta ditentukan oleh besar intensitas pixel penyusunnya. Warna ini diperoleh dari besar kecilnya intensitas cahaya yang ditangkap oleh sensor. Karena intensitas cahaya di alam (gradasi intensitas analog) tidak terbatas dan belum ada alat yang mampu menangkap seluruh gradasi warna sehingga dilakukan proses kuantisasi yaitu suatu proses transformasi intensitas analog yang bersifat kontinu ke daerah yang memiliki intensitas diskrit.
References
Nawawi, G. 2001. Modul Program Keahlian Mekanisasi Pertanian Kode Modul SMKP2K02–03MKP (Mengukur Jarak dan Sudut). http://125.160.17.21/speedyvorarie/ view. php? file = pendidikan/materikejuruan/pertanian/ mekanisasi pertanian/mengukur jarak dan sudut.pdf
Rahmawati, Afifah. 2009. Pendugaan Bidang Gelincir Tanah Longsor Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi Dengan Aplikasi Geolistrik Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus Di Daerah Karangsambung Dan Sekitarnya, Kabupaten Kebumen. Jurusan Fisika, FMIPA UNNES. Semarang.
Sugianti, Khori, Mulyadi ,Dedi dan Sarah, Dwi. 2014. Pengkelasan Tingkat Kerentanan Gerakan Tanah Daerah Sumedang Selatan Menggunakan Metode Storie. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638 Ris.Geo.Tam Vol. 24, No. 2, Desember 2014 (91-102)
Kusdaryanto. 2013. Pembangunan Sistim Pemantauan Gerakan Tanah Berbasis SMS. Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 6, No. 1, Januari 2013.
Rahmad, Riki , Suib dan Nurman, Ali. 2018. Aplikasi SIG untuk Pemetaan Tingkat Ancaman Longsor di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. ISSN 0125 - 1790 (print), ISSN 2540-945X (online) Majalah Geografi Indonesia Vol. 32, No.1, Maret 2018 (1-13)
Handayani, Dewi U.N, Soelistijadi.R dan Sunardi. 2005. Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005: 108-116 ISSN: 0854-9524
License
Authors who publish with Indonesian Physical Review Journal, agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International Licence (CC BY SA-4.0). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, web sites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Indonesian Physical Review Journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).